Kanker Melanoma

on Jumat, 01 April 2016
Kanker kulit melanoma adalah jenis kanker yang jarang dan gawat yang dimulai dari kulit manusia dan bisa menyebar ke organ lain dalam tubuh. Kemunculan tahi lalat baru atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada biasanya menjadi pertanda umum atau gejala melanoma. Hal ini bisa terjadi di seluruh tubuh, tapi beberapa bagian tubuh yang sering terkena kemunculannya adalah wajah, tangan, punggung, dan kaki.

    Melanoma memiliki bentuk yang tidak beraturan dan lebih dari satu warna. Tahi lalat yang terserang melanoma bisa terasa gatal dan bisa mengalami pendarahan, selain itu ukurannya juga bisa melebihi tahi lalat normal. Untuk membedakan antara tahi lalat normal dan melanoma, daftar ABCDE sudah dikembangkan untuk orang-orang.



     Penderita Kanker Kulit Melanoma di Indonesia
    Kanker kulit melanoma merupakan kanker paling umum ke-19 di dunia.Terdapat sekitar 200.000 kasus baru melanoma di dunia. Australia dan New Zealand memiliki kasus melanoma tertinggi, sedangkan negara-negara Asia pada umumnya memiliki kasus melanoma terendah.
    Menurut WHO, terdapat sekitar 3300 kasus melanoma baru pada tiap tahun di Indonesia. Meski terhitung jarang, kanker kulit jenis ini dapat berakibat fatal jika tidak didiagnosis secara awal.

    Penyebab Kanker Kulit Melanoma
    Beberapa faktor yang bisa meningkatkan kemungkinan terjangkit melanoma adalah sebagai berikut:
    • Memiliki banyak tahi lalat atau bintik-bintik
    • Kulit pucat yang mudah terbakar
    • Memiliki anggota keluarga yang pernah menderita melanoma
    • Rambut merah atau pirang
    Ketika sel-sel di dalam kulit mulai berkembang secara abnormal, melanoma mulai berkembang. Belum diketahui kenapa hal ini terjadi. Sebagian orang yang beranggapan penyebab munculnya melanoma dikarenakan kulit terpapar sinar ultraviolet (UV) alami atau buatan.


    Diagnosis Kanker Kulit Melanoma
    Dokter bisa mendiagnosis melanoma setelah melakukan pemeriksaan, meski biasanya mereka akan merujuk Anda untuk menemui dokter spesialis kulit (dermatologi) atau dokter bedah plastik jika mereka mengira Anda menderita melanoma. Jadi jika Anda melihat ada perubahan pada bentuk tahi lalat, segera temui dokter.
    Pada sebagian besar kasus yang ada, jaringan tahi lalat yang dianggap mencurigakan akan dibedah dan dipelajari apakah telah menjadi kanker. Proses ini disebut sebagai biopsi. Untuk memeriksa apakah melanoma sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya, pemeriksaan sentinel nodus biopsi juga bisa dilakukan.

    Pengobatan Kanker Kulit Melanoma
    Jika melanoma sudah terdiagnosis dan masih di tahap awal, operasi biasanya akan sukses menyembuhkan kanker kulit ini. Tapi, untuk mencegah melanoma muncul kembali, Anda harus melanjutkan perawatan lanjutan. Satu-satunya pengobatan melanoma adalah operasi, meski semua pengobatan tergantung dengan kondisi Anda.
    Jika melanoma tidak didiagnosis hingga pada tahap gawat, perawatan yang dilakukan untuk memperlambat penyebaran dan mengurangi gejala yang terjadi. Pada tahap ini, biasanya dibutuhkan obat-obatan, misalnya kemoterapi.


    Kemunculan kembali melanoma
    Ada kemungkinan melanoma akan kembali jika sebelumnya Anda pernah menderita melanoma. Jika kanker sudah menyebar dan gawat, maka risiko Anda terkena lagi akan meningkat.
    Anda mungkin harus melakukan pemeriksaan secara teratur untuk memonitor kesehatan, terutama jika tim penanganan kanker Anda merasa bahwa ada kemungkinan besar melanoma akan muncul kembali. Cara memeriksa apakah ada tumor di kulit Anda, biasanya akan diajari oleh tim dokter yang bertugas.

    Pencegahan Kanker Kulit Melanoma
    Anda bisa mengurangi peluang menderita penyakit ini dengan menghindarkan kulit agar tidak terpapar langsung sinar ultraviolet, meski kemunculan melanoma tidak selalu bisa dicegah. Salah satu pencegahan melanoma yang mudah dilakukan adalah gunakan tabir surya dan kenakan pakaian yang lengkap untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang merusak.
    Untuk meningkatkan keberhasilan penanganan dan agar bisa mendapatkan diagnosis sejak awal, Anda disarankan untuk memeriksa tahi lalat dan bintik-bintik secara teratur.

    Gejala Kanker Kulit Melanoma

    Gejala kanker kulit melanoma seringkali ditandai dengan munculnya tahi lalat baru atau dalam bentuk perubahan dari tahi lalat yang lama. Bentuk tahi lalat normal biasanya:
    • Satu warna
    • Bulat atau oval
    • Diameter kurang dari 6mm
    Sedangkan melanoma biasanya memiliki ciri-ciri:
    • Memiliki lebih dari satu warna
    • Bentuknya tidak beraturan
    • Diameternya lebih besar dari 6mm
    • Terasa gatal dan bisa berdarah
    Dengan daftar ABCDE, kita bisa membedakan tahi lalat normal dengan melanoma. Daftar ABCDE adalah:
    • A (asymmetrical) asimetris: melanoma memiliki bentuk tidak beraturan dan tidak bisa dibagi dua sama rata
    • B (border) pinggiran: melanoma memiliki pinggiran yang tidak rata dan kasar, berbeda dengan tahi lalat normal
    • C (colour) warna: melanoma biasanya campuran dari dua atau tiga warna
    • D (diameter) diameter: melanoma biasanya berdiameter lebih besar dari 6mm, berbeda dari tahi lalat biasa
    • E (enlargement or evolution) pembesaran atau evolusi: tahi lalat yang berubah bentuk dan ukuran setelah beberapa lama biasanya akan menjadi melanoma
    Melanoma bisa tumbuh di bagian tubuh manapun, tapi beberapa bagian tubuh yang sering terpengaruh adalah:
    • Wajah
    • Tangan
    • Punggung
    • Kaki
    Terkadang melanoma juga bisa muncul di bawah kuku. Temui dokter secepatnya jika Anda merasa cemas dengan salah satu tahi lalat Anda.


    Penyebab Kanker Kulit Melanoma

    Meski hampir semua kasus melanoma berkaitan dengan dampak dari sinar ultraviolet di kulit, penyebab pastinya masih belum diketahui.
    Kanker bisa muncul di bagian tubuh mana saja. Tubuh terbuat dari jutaan tipe sel yang berbeda. Kanker terjadi ketika beberapa sel menggandakan diri secara abnormal. Saat kanker memengaruhi organ dan jaringan sel padat, maka bisa menyebabkan pertumbuhan yang disebut tumor. Belum diketahui dengan pasti kenapa sel-sel bisa menggandakan diri secara abnormal.
    Kanker bisa tumbuh dan menyebar dengan cepat, entah di kulit, di dalam darah, atau bagian lain dari tubuh jika dibiarkan dan tidak dirawat. Penyebaran biasanya terjadi melalui sistem limfatik. Jika kanker mencapai sistem limfatik, maka kanker bisa menyebar ke seluruh tubuh termasuk tulang, darah, dan organ tubuh lainnya.
    Sistem limfatik adalah serangkaian kelenjar getah bening yang tersebar di seluruh tubuh dan saling berkaitan satu sama lain seperti sistem peredaran darah. Kelenjar getah bening menghasilkan banyak sel yang dibutuhkan oleh sistem kekebalan tubuh. Kelenjar getah bening juga dikenal dengan sebutan nodus limfa.

    Melanoma dan Sinar Matahari

    Sinar matahari mengandung ultraviolet yang bisa memengaruhi kulit. Pada kebanyakan kasus, melanoma diduga disebabkan oleh paparan sinar matahari. Tapi ketahuilah bahwa tidak semua melanoma berkaitan dengan paparan sinar ultraviolet, sebagaimana tetap bisa muncul pada daerah kulit yang jarang terpapar sinar matahari.
    Ada dua jenis utama sinar ultraviolet, yaitu ultraviolet A (UVA) dan ultraviolet B (UVB). Jika terlalu lama terpapar UVA dan UVB, kulit akan mengalami kerusakan dan  membuatnya lebih mudah terserang kanker kulit (termasuk melanoma).

    Peningkatan Risiko

    Semua faktor dibawah ini membuat kulit Anda menjadi lebih sensitif terhadap dampak buruk dari sinar matahari. Faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena melanoma adalah:
    • Memiliki banyak tahi lalat
    • Memiliki banyak bintik-bintik
    • Kulit pucat yang mudah terbakar dan kulit sulit untuk berubah jadi hitam
    • Usia
    • Mengalami kondisi yang menurunkan sistem kekebalan tubuh, misalnya HIV
    • Obat-obatan yang menurunkan sistem kekebalan tubuh (imunosupresi), biasanya obat jenis ini dikonsumsi setelah menjalani transplantasi organ
    • Ada anggota keluarga yang mengidap melanoma 
    •  

    Sumber : Alodokter.com

    7 komentar:

    Posting Komentar