Achondroplasia adalah salah satu jenis kelainan
genetik yang umumnya merupakan penyebab dwarfisme (kerdil). Penderita Dwarfisme
Achondroplasia memiliki perawakan tubuh yang pendek dan abnormal. Tinggi
dewasanya rata-rata hanya 131 cm untuk pria dan 123 cm untuk wanita.
Perbandingan banyaknya penderita achondroplasia adalah 1 setiap 25.000
kelahiran bayi. Semua jenis kelamin dari setiap ras memiliki kemungkinan yang
sama untuk menderita achondroplasia.
Achondroplasia
memiliki arti tidak memiliki tulang rawan. Padahal sih sebenernya penderitanya
tetep punya tulang rawan, hanya aja selama masa pertumbuhan di dalam kandungan
samapai kanak-kanak tulang rawan tersebut menjadi tulang sejati atau tulang
keras, tentu saja selain yang ada di kuping dan hidung. Kemudian, ada yang
salah dengan proses pertumbuhan tulang tersebut, terutama pada tulang lengan
atas dan tulang paha. Pertumbuhan berlangsung sangat lambat, menyebabkan postur
tubuh seseorang menjadi pendek dan tidak setinggi orang pada umumnya.
Umumnya penderita Achondroplasia, batang tubuhnya
mendekati normal walaupun lengan dan kakinya pendek. Kemudian terkadang kita
jumpai bentuk kepala yang agak besar, menurut sumber yang gw baca, kepala yang
besar itu ada kemungkinan hydrocephalus. Apa itu hydrochephalus? Itu adalah
kelebihan cairan di dalam otak, dan perlu suatu tindakan pembedahan. Oiya ada
lagi nih, seringkali pada bayi yang mengalami Achondroplasia mengalami Kifosis
(bongkok), tapi kemudian akan sembuh sendiri jika sudah belajar berjalan.
Memang dalam belajar duduk, berdiri, dan berjalan sendirian akan sangat sulit
karena kakinya kecil. Meskipun gerak motorik si penderita lambat, tidak
mempengaruhi kecerdasannya sama sekali.
Penderita achondroplasia ini memang lebih rentan
terhadap penyakit. Kenapa? ya iu tadi, struktur tubuh yang berbeda membuat
semuanya ikut jadi berbeda deh.
Lalu apa ya
penyebab achondroplasia? penyebabnya adalah gen-gen yang tidak normal di salah
satu dari kromosom empat pasang. Ada beberapa kasus yang mencatat bahwa seorang
anak mewarisi achondroplasia dari orang tua dengan kondisi serupa. Jadi, kalo
salah satu dari orangtuanya memiliki kelainan achondroplasia maka kelak
keturunannya memiliki 50% kesempatan tidak terkena. Lalu bagaimana kalau
orangtuanya sama-sama mengidap achondroplasia? ya berarti punya kemungkinan 50%
anaknya mengalami achondroplasia, 25% tidak kena dan 25% lagi membawa gen
abnormal yang sama. Di lebih dari 80% kasus, achondroplasia tidak diturunkan.
Tapi bisa terjadi dari hasil mutasi gen baru yang terjadi dalam sel telur atau
sel sperma sebagai unsur terjadinya embrio. Para ahli genetik telah meneliti
bahwa ayah yang berusia pertengahan yakni 40 tahunan keatas, ada kemungkinan
memiliki anak achondroplasia dan kondisi autosom dominan lain karena mutasi gen
baru.
Sumber:doktersaraf.com
7 komentar:
wuuu seram ya..
bermanfaat min ......
bermanfaat sekali ...
makasih infonya min ..
makasih infonya ...
nice post
thankyou infonya
Posting Komentar